Jakarta, 30 Juli 2022 – Melalui kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, PT Pertamina (Persero) menyelenggarakan kegiatan upskilling terhadap 80 UMK unggulan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo yang dilaksanakan secara daring pada 26-28 Juli 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan kapasitas UMK jelang temu bisnis dengan industri pariwisata dan perhotelan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam rangka memperkuat rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, sekaligus memberikan akses peluang ekonomi kepada UMK sehingga berdampak positif terhadap meningkatnya sektor pariwisata NTT.
Turut hadir Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Manurung, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo, Shana Fatina, serta dari Pertamina diwakili oleh Rudi Ariffianto selaku Manager SMEPP. UMK yang hadir terdiri dari 51 UMK sektor kuliner, 16 UMK fashion, dan 13 UMK kriya
“Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak Covid-19 akibat pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat di mana terjadi penurunan tingkat kunjungan wisata yang berimbas langsung kepada permintaan produk UMK,“ ujar Rudi Ariffianto, Manager SMEPP Pertamina. Rudi menambahkan, kondisi ini membuat Pertamina beserta pemangku kepentingan lainnya gencar melakukan upaya agar industri pariwisata dan UMK bangkit jelang pulihnya Covid-19.
Pertamina senantiasa mendukung berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah untuk memberikan fasilitasi kepada Mitra Binaan untuk selalu mendampingi melalui berbagai program pembinaan, pelatihan serta akses peminjaman modal usaha. “Melalui program UMK Academy, Pertamina fokus untuk menjadikan Mitra Binaan untuk menjadi UMK naik kelas,“ tuturnya. Di tahun 2020-2021 UMK Academy telah meluluskan sekitar 750 Mitra Binaan.
Dalam sambutannya, Henky Manurung mengungkapkan sesuai dengan arahan Presiden RI melalui menterinya mengharapkan agar kegiatan rantai pasok di DPSP Labuan Bajo disuplai dari para pelaku UMKM yang ada di Labuan Bajo dari mulai bahan pokok hingga kebutuhan lainnya. “Harapannya dalam kegiatan temu bisnis dengan pelaku industri hotel nanti, menjadikan pelaku UMKM di Labuan Bajo dapat berkiprah hingga menjadikan produknya dijadikan souvenir pengunjung,“ ujarnya.
Sementara, Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan rangkaian kegiatan upskilling kolaborasi antara Pertamina dengan Kemenparekraf untuk meningkatkan kapasitas UMK dalam strategi branding, public speaking, teknik negosiasi, dan strategi harga ketika menghadapi pelaku usaha dari industri perhotelan dan pariwisata dalam temu bisnis.
Setelah kegiatan upskilling, akan dilakukan pendampingan kepada seluruh UMK sampai dengan pelaksanaan kegiatan temu bisnis hingga terjadi kesepakatan kerja sama antara UMK dengan pelaku usaha.
VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman mengharapkan para UMK Mitra Binaan di Labuan Bajo mampu mengimplementasikan hasil pelatihan untuk menunjang usahanya, “mereka memiliki potensi luar biasa, semoga dengan pelatihan yang diberikan, para UMK bisa lebih siap untuk bersaing dengan terus meningkatkan kualitas produk unggulannya,” ujarnya.
UMK memiliki peluang yang sangat besar, ditambah lagi saat ini tren masyarakat mulai beralih dengan melirik produk – produk lokal. Design dan kualitasnya pun tidak kalah saing dengan brand besar, “dengan pelatihan yang diberikan, diharapkan para pelaku UMKM menjadi lebih percaya diri dan lebih tangguh serta mandiri,” tambahnya.
Pertamina terus berupaya untuk membantu menggerakan ekonomi masyarakat pasca menurunnya Covid-19 dengan program Pendanaan UMK, serta senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan perekonomian nasional. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. “Serta berupaya terus mendorong setiap Mitra Binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global,” pungkasnya.
Dengan naik kelasnya UMKM, maka diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan, ”Ini sebagai implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional”.**