GRESIK – Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Tuli Gresik (Kotugres) tetap produktif di tengah wabah nasional COvid-19 terjadi. Kelompok mitra binaan PT Pertamina Gas yang merupakan afiliasi PT Pertamina (Persero) dan PT PGN Tbk., berhasil memanfaatkan peluang lewat kreasi mereka mengolah kain perca.
“Anggota Kotugres berinisiatif memproduksi masker dari kain perca dan dibagikan kepada masyarakat sekitar UPT,” ujar Innik HIkmatin, Ketua Unit Pelayanan Teknis (UPT) Resource Centre Gresik, Rabu (15/4).
Menurut Innik, pada saat membuat masker dari kain perca, anggota kelompok berinisiatif karena melihat masih ada beberapa tamu UPT Resources Centre yang belum bermakser selama pandemi.
“Teman-teman ingin ikut berkontirbusi dalam penanggulangan wabah ini. Akhirnya ada yang inisiatif buat masker dan dibagi gratis ke warga sekitar. Alhamdulilah warga menyambut baik,” ujarnya.
Kain Perca yang dimanfaatkan untuk produksi masker, kata Innik, berasal dari sisa kain untuk produksi baju siap pakai Kotugres. Karena kemampuan memproduksi masker ini, akhirnya ada beberapa perusahaan yang memesan produk masker ke Kotugres.
“Karena keterbatasan produksi, teman-teman baru menyanggupi 500 buah pesanan masker,” paparnya.
Selama ini, salah satu fokus keahlian produksi Kotugres adalah memproduksi pakaian siap pakai, aneke produk konveksi seperti mukena, dan kerajinan tangan. Saat ini, dalam satu bulan, rata-rata kelompok ini mampu menghasilkan 20 sampai dengan 30 potong pakaian siap pakai. Selain produksi pakaian siap pakai, sebagian anggota Kotugres juga menghasilkan produk makanan dan minuman siap saji.
Manager Communication, Relations, dan CSR PT Pertamina Gas, Zainal Abidin mengapresiasi langkah mitra binaan Pertagas yang tetap mampu berkreasi dan berempati di tengah pandemi.
“Kreatifitas teman-teman Kotugres mengubah kain perca menjadi bermanfaat untuk pencegahan COvid-19 patut kita hargai,” ujarnya.
“Di sisi lain kita juga bersyukur, karena teman-teman masih bisa berproduksi meski banyak sektor UKM terpukul karena wabah ini,” katanya.
Dikatakannya, Pertagas senantiasa mendampingi kelompok mitra binaannya untuk tetap mematuhi protokol pencegahan COvid-19 selama berproduksi.
“ Di satu sisi, kami sangat bersyukur karena di tengah wabah ini, komunitas binaan Pertagas masih mampu bertahan dan ikut membantu menggerakkan roda ekonomi di daerahnya masing-masing, minimal di kelompoknya sendiri,” ujarnya.
Selain Kotugres, kelompok binaan Pertagas lain seperti Kelompok Matahari di Bontang, dan Kelompok Asman Toga di Prabumulih kebanjiran pesanan. Kelompok Matahari dalam beberapa hari terakhir melakukan banyak menerima pesanan masker. Sementara itu, Kelompok Asman Toga harus menambah kapasitas produksi minuman herbal yang selama ini menjadi andalannya.