Jakarta, 6 April 2024 – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kilang tetap akan beroperasi selama masa Ramadan & Idul Fitri (RAFI) 2024 untuk mencapai target produksi sesuai dengan angka yang sudah ditetapkan. Untuk memastikan hal tersebut, Direksi KPI melakukan kunjungan ke semua unit operasi kilang yang dikelola Pertamina.
"Untuk memastikan kilang beroperasi selama masa RAFI tahun ini, Direksi KPI telah melakukan kunjungan ke semua unit operasi kilang. Seluruh direksi KPI berbagi untuk mengunjungi semua Kilang yang dikelola KPI mulai dari Kilang unit Dumai di bagian paling barat hingga Kilang Unit Kasim yang berada di bagian paling timur Indonesia," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen. Selain melakukan pengecekan operasional ke dalam kilang, Direksi juga melakukan kegiatan sosial pemberian santunan kepada anak yatim.
Hermansyah menjelaskan bahwa kunjungan direksi KPI ke Unit Operasi ini bertujuan untuk melakukan pengecekan langsung kondisi unit operasi di lapangan. Selain itu, kunjungan juga bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada seluruh pekerja di garda terdepan yang tetap harus bekerja di masa RAFI.
"Di setiap unit operasi, Direksi KPI tidak hanya berdiskusi dengan tim manajemen unit, Direksi juga menyapa langsung pada pekerja yang berada di garda depan. Dengan berdiskusi, Direksi mendapatkan masukan terkait hal-hal yang perlu mendapatkan dukungan langsung dari Direksi," jelas Hermansyah.
KPI juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) RAFI 2024 mulai dari kantor pusat hingga unit operasi kilang yang bertugas mulai 25 Maret hingga 21 April 2024. Kapasitas optimal saat ini sesuai target produksi kilang di masa RAFI tahun ini adalah 850 ribu barel per hari dari kapasitas terpasang 920 ribu barel per hari.
"Semua kilang saat ini dalam kondisi beroperasi sesuai kapasitas produksinya. Hanya di Kilang Balikpapan, salah satu unit Crude Distillation Unit-nya yaitu CDU IV berkapasitas 200 ribu barel per hari sedang tidak beroperasi karena sedang dilakukan proses integrasi dengan unit baru RDMP Balikpapan dan akan meningkat kapasitasnya menjadi 300 ribu barel per hari. Sementara unit CDU V berkapasitas 60 ribu barel per hari tetap beroperasi. Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 360 ribu barel per hari pada pertengahan tahun ini," jelas Hermansyah.
Selain memastikan kesiapan kilang, selama masa RAFI KPI juga melakukan pengaturan pekerja. KPI juga melakukan persiapan material fast moving diantaranya bahan-bahan kimia dengan ketahanan di atas 2 bulan dan katalis dengan ketahanan di atas 6 bulan.
Telah menjadi tradisi di Indonesia bahwa RAFI merupakan salah satu momen penting bagi masyarakat untuk bertemu dengan keluarga. Dalam kondisi ini, pekerja KPI tetap berkomitmen untuk bertugas menjalankan operasional kilang.
"Melalui satgas RAFI, kami melakukan pengaturan pekerja yang tetap harus bekerja selama masa RAFI. Para pekerja yang masuk dalam Satgas RAFI menjalankan hal ini sebagai salah satu komitmen Pertamina untuk memastikan produksi BBM selama masa RAFI sesuai target," jelas Hermansyah.
Koordinasi dengan para pemangku kepentingan juga dilakukan oleh KPI. "Kami memerlukan dukungan dari semua pemangku kepentingan agar operasional kilang tetap berjalan dengan aman dan lancar. Semoga kegiatan masyarakat selama masa RAFI dapat berjalan dengan aman, lancar dan nyaman," harap Hermansyah.
"KPI menjaga ketahanan stok bahan baku minyak mentah kita mencapai 25 hari. Dari catatan kami, pada kumulatif sampai Maret produksi gasoil tercapai sesuai rencana, sementara produksi avtur tercapai 7% di atas target, bahkan produksi gasoline bisa tercapai 8% di atas target," tambah Hermansyah.
Kunjungan Direksi Pertamina ke Kilang dan RDMP
Kunjungan ke Kilang tidak hanya dilakukan Direksi KPI, namun juga dilakukan oleh Direksi PT Pertamina (Persero). Direktur Keuangan Emma Sri Martini dan Direktur Penunjang Bisnis Erry Widiastono melakukan kunjungan ke Kilang Balongan. Sementara Direktur Utama Nicke Widyawati dan Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin melakukan kunjungan ke Kilang dan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Dalam kunjungannya Nicke menegaskan komitmen Pertamina untuk menyelesaikan proyek di Balikpapan sesuai target.
"Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini karena sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Proyek ini akan memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian dan memperkuat ketahanan energi di Indonesia” tegas Nicke.
Nicke juga menyampaikan bahwa tidaklah mudah membangun proyek sebesar dan sekompleks di kilang minyak Balikpapan, tetapi Pertamina melalui KPI serta seluruh tim yang terlibat telah membuktikan bahwa melalui komitmen penuh dan dengan kerjasama yang kuat mampu mengatasi menjawab tantangan yang ada. Selama RAFI pengerjaan proyek juga tetap berlangsung.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance). KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visinya menjadi Perusahaan Kilang Minyak dan Petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.