Bojonegoro (05/05) - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) bersama mitra kerjanya, Konsorsium PT Rekayasa Industri – Japan Gas Corporation – Japan Gas Indonesia (RJJ) kembali menggelar momen penting dalam sejarah Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB). Kali ini Proyek JTB melakukan pemasangan absorber atau absorber erection yang akan berfungsi sebagai alat pemisah gas alam dengan H2S. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 5 Mei 2020 di lokasi Proyek EPC Gas Processing Facility (GPF) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.
"Dengan tekad yang kuat dan kerja nyata, kita telah merampungkan pemasangan absorber di proyek ini, dan alat ini cukup penting bagi operasional GPF, karena gas yang dihasilkan akan diproses, dipisahkan dari unsur H2S," kata Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan melalui sambungan jarak jauh.
Sebelumnya, PEPC juga telah secara aman berhasil memasang Selexol Regenerator, yang merupakan alat untuk memisahkan gas asam seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida pada 16 April 2020 lalu. Pemasangan alat-alat ini menunjukkan tahapan proyek semakin maju.
Absorber sendiri adalah alat yang digunakan untuk proses Absorbsi, yaitu proses penyerapan fluida gas oleh seluruh bagian zat cair sebagai absorben. Dengan tinggi sekitar 62 meter dari permukaan tanah, absorber yang memiliki berat 550 ton akan dipasang dengan melakukan Pre Job Safety Meeting (PJSM) terlebih dahulu. Alat akan dipasang menggunakan Boom crane setinggi 90 meter, kapasitas 1350 ton dan 350 ton.
"Kami selangkah lebih maju lagi, untuk mencapai target on-stream pada tahun 2021. Terutama di masa pandemi COVID-19 ini, kami mohon doa masyarakat Indonesia agar Proyek JTB dapat segera operasi tepat waktu.” Tutur Jamsaton Nababan.
Proyek JTB merupakan Proyek Strategis Nasional yang dilaksanakan oleh PEPC dan juga mitra kerjanya, RJJ. Di Lapangan JTB terdapat 6 sumur, yakni 4 sumur di Jambaran East dan 2 di Jambaran Central. Dari sumur-sumur tersebut, PEPC menargetkan untuk memproduksi gas dan kondensat dengan produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD dan target gas on-stream pada 2021 dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD.