Palembang, 20 September 2022 – Produk mitra binaan kembali mendapat perhatian dari berbagai pihak. Kali ini, giliran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno memuji produk teh herbal dari Jamiah Rizqi Herbal, UMKM binaan CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) di Palembang.
"Terima kasih atas dukungannya untuk G20. Teruslah berkarya," ujarnya usai kegiatan Sarasehan Pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kota Palembang, Rabu (14/9/2022).
Seperti diketahui, produk teh herbal produksi Jamiah Rizqi Herbal menjadi produk souvenir G20 di Nusa Dua, Bali akhir Agustus lalu.
Menurut Sandiaga, potensi ekonomi kreatif Indonesia begitu besar. Apalagi, posisi ekonomi kreatif Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Berdasarkan data Kemenparekraf pada 2019 subsektor unggulan dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada yaitu kriya, kuliner dan fesyen.
Ditambahkan Sandiaga, untuk memajukan ekonomi kreatif haruslah inovatif, adaptif dan kolaboratif. Pelaku ekonomi kreatif juga diminta untuk mengaplikasikan 3G yakni Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama atau bergandengan tangan), dan gaspol (garap semua potensi online) termasuk menggunakan pembayaran online.
"Jangan banyak bicara yang tidak perlu, berani ambil risiko dan luaskan jaringan. Ambil kesempatan agar bisa menjadi besar apalagi Indonesia terlibat dalam KTT G20," imbuh Sandiaga.
Sementara, Walikota Palembang Harnojoyo menyebut saat ini di Palembang ada 12.300 pekerja kreatif dari 17 sub sektor kreatif. Adapun pelaku UMKM sebanyak 101.903 yang tersebar di 18 kecamatan. "Kami akan terus berupaya mendorong dan mendukung pengembangan UMKM di Palembang," ujarnya.
Apresiasi luar biasa ia sampaikan untuk Kilang Pertamina Plaju yang telah mendukung penuh perkembangan UMKM binaan. “Terima kasih yang luar biasa kepada Pertamina atas dukungan kepada usaha kecil menengah yang menjadi mitra binaannya, mudah-mudahan ini menjadi tauladan bagi perusahaan lain,” tuturnya usai mampir dan melihat-lihat stan UMKM binaan Kilang Pertamina Plaju.
Ia bangga dengan produk Jamiah Rizqi Herbal yang berasal dari Palembang bahkan menjadi salah satu souvenir di rangkaian acara G20 di Bali.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari, menambahkan, perusahaan berkomitmen untuk melakukan dan pengembangan UMKM mitra binaan.
Upaya pemberdayaan dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak agar terjadinya peningkatan usaha atau UMKM Naik Kelas.
"Kami membantu lewat pengembangan produk, mulai dari desain kemasan dan perizinan hingga memberikan akses pemasaran yang lebih luas," imbuh Rachmi.
Misi Kilang Pertamina Plaju dalam membina masyarakat menghasilkan produk UMKM ramah lingkungan itu membawa pesan bahwa perusahaan patuh terhadap regulasi dan mendukung penuh agenda-agenda terkait pelestarian lingkungan, baik di dalam proses operasional dan bisnis maupun di lingkungan sekitar perusahaan.
Dalam hal produksi teh herbal, pelaku UMKM Jami’ah Rizqi Herbal memanfaatkan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA) yang juga merupakan salah satu aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Pekarangan tempat ditanamnya TOGA di Plaju Ulu juga didapuk sebagai penerima tropi dan sertifikat penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) Utama pada 2021 lalu.
Di satu sisi, pemanfaatan pekarangan ini juga membawa multiplier effect di bidang peningkatan taraf hidup masyarakat, di mana hal ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.
Selaras Dengan SDGs & ESG
Upaya Kilang Pertamina Plaju dalam pengembangan UMKM Jamiah Rizqi Herbal ini turut berkontribusi dalam pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau SDGs (Sustainable Development Goals) tahun 2030 yaitu tujuan kesembilan yaitu membangun infrastruktur yang tahan lama, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi.
Secara lebih rinci, tujuan tersebut masuk dalam poin ketiga yakni meningkatkan akses industri skala kecil dan usaha skala kecil lainnya, khususnya di negara-negara berkembang terhadap layanan pendanaan, termasuk kredit yang terjangkau dan digabungkan dengan value chains dan pasar.
Dengan demikian pula, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek sosial dan lingkungan sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance) dalam menciptakan masyarakat tangguh.