Aceh Tamiang, 7 Agustus 2021 – Pertamina EP Rantau Field yang tergabung dalam Zona 1 Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina melaksanakan komitmen tanggung jawab sosial lingkungan melalui partisipasi dalam kegiatan pelepasliaran Tukik Tuntong Laut (Batagur Borneonsis) di Pantai Wisata Ujung Tamiang, Desa Pusung Kapal, Kabupaten Aceh Tamiang (27/7).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Rantau Field terkait Ekowisata Ujung Tamiang yang telah dimulai sejak 2017. Pelepasliaran Tukik Tuntong Laut kali ini dihadiri oleh pihak-pihak terkait, di antaranya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pusung Kapal selaku penerima manfaat, Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI), Balai Konservasi Sumberdaya Alam Resort Wilayah 6 Langsa, Komandan Pos AL Seruway, Kapolsek Seruway, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Dinas Pangan Kelautan dan Perikanan Aceh, Universitas Samudera (Unsam) Langsa serta perangkat Desa Pusung Kapal. Acara dimulai dengan sambutan dari masing-masing pihak, doa bersama, lalu dilanjutkan dengan pelepasliaran Tukik Tuntong Laut sebanyak 219 ekor. Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah antara seluruh pihak yang terlibat dengan masyarakat sekitar.
Berdasarkan data yang diperoleh, sepanjang November 2020 hingga Januari 2021, Pokdarwis Pusung Kapal berhasil menyelamatkan 579 butir telur Tukik Tuntong Laut dan sebanyak 330 butir telah ditetaskan. Dari hasil monitoring, hingga Juli 2021 terdapat 329 ekor Tukik Tuntong Laut yang bertahan hidup. Sebelumnya pada Juni 2021, pokdarwis ini juga telah melakukan pelepasliaran 100 ekor Tukik Tuntong Laut yang berusia rata-rata 8 bulan, sehingga bisa dipastikan mereka dapat bertahan hidup di alam bebas. Seluruh Tukik Tuntong Laut yang dilepasliarkan ke habitat aslinya telah dipasang microchips agar tetap dapat dikenali hingga dewasa.
Field Manager Rantau, Totok Parafianto, menyatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan komitmen Rantau Field untuk memajukan kesejahteraan masyarakat Pusung Kapal serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Seperti yang kita ketahui bahwa Tukik Tuntong Laut merupakan hewan langka yang harus dilestarikan. Mudah-mudahan kami dapat terus bersinergi bersama dengan masyarakat Pusung Kapal, YSLI, Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Tamiang, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh dan juga pihak lainnya seperti akademisi dan praktisi. Semoga Tukik Tuntong Laut yang kita lepasliarkan dapat bertahan hidup di habitatnya dan berkembang biak dengan baik,” ungkap Totok.
Kegiatan pelestarian Tukik Tuntong Laut ini juga merupakan bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan di wilayah pemberdayaan masyarakat Rantau Field, yakni tujuan 14 ekosistem laut dan tujuan 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.