Jakarta, 13 Juli 2021 – Usai rangkaian kegiatan pembekalan awal, para peserta Pertamina UMK Academy 2021 dari kelas Go Online kini memasuki tahap coaching. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari pada Kamis (8/7) dan Jumat (9/7) ini dilaksanakan secara virtual. Kegiatan tersebut pun menjadi ajang keluh kesah bagi para peserta di kelas Go Online ini.
Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, rangkaian ini cukup berbeda dari kegiatan sebelumnya, di mana para peserta akan dimentoring secara satu per satu oleh para expert yang telah ditunjuk oleh Pertamina.
“Pada sesi ini, peserta akan diberikan kebebasan untuk bertanya, menyampaikan hambatan usaha, dan curhat apapun tentang usahanya secara face to face dengan 1 mentor. Kemudian para mentor akan mencoba beri solusi kemudian dilihat perkembangannya pada pertemuan selanjutnya,” jelas Fajriyah.
Kegiatan coaching tersebut diikuti sekitar 81 peserta yang merupakan usaha mikro dan kecil (UMK) binaan Pertamina. Mereka tersebar dari berbagai wilayah di Indonesia. Untuk mempermudah pendampingan, panitia memberi waktu masing-masing peserta selama 45 menit. Setelah itu terus bergantian dengan UMK lainnya satu persatu.
Untuk mengefektifkan pendampingan, terdapat 5 orang mentor yang ditunjuk Pertamina sebagai fasilitator. Yaitu Satya Bilal, Alya Mirza, Rininta Hanum, Nila Kresna, dan AureliusKuhuwael. Di mana mereka adalah para expert yang telah memiliki pengalaman dibidang digital marketing dari MarkPlus Institute. Sebagai rekanan yang diamanahi Pertamina dalam mendampingi peserta di ajang UMK Academy 2021 ini.
Salah satu peserta yang telah mengikuti sesi Coaching tersebut adalah Sukma Taris. Dalam sesinya, pemilik UKM Bumbu Instan Jenk’Ranaa ini banyak menceritakan perkembangan usahanya setelah menjadi binaan Pertamina. Mulai dari peningkatan produksi hingga 20 persen hingga peningkatan omzet sebesar 4 kali lipat pada momen tertentu. “Pada saat pandemi, usaha saya tidak terlalu berpengaruh, sehingga masih tetap bisa survive,” tutur Sukma Taris.
Selain itu juga terdapat Arni Pabunga. Pemilik usaha Kandora Coffe asal Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini banyak bercerita tentang awal mula memulai usahanya. Yakni berawal dari keputusan pensiun dini dari pekerjaannya di Jakarta dan kembali pulang kampung untuk berwirausaha. “Saya ingin manfaatkan potensi kopi Toraja yang ada di sekitar tempat tinggal saya,” ujarnya.
Baik Sukma maupun Arni cukup senang dengan metode pembinaan yang diterapkan pada sesi coaching tersebut. Menurut mereka, pendampingan bisa dilakukan lebih privat dan menyasar setiap individu. Sehingga solusi yang diberikan juga lebih spesifik dan tidak secara umum dibandingkan pembinaan dengan melibatkan banyak orang.
Menurut Fajriyah, melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab lingkungan dan sosial, demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.