TUBAN – PT Pertamina (Persero) memberikan pendampingan dan pelatihan pengelolaan dana kepada warga yang terdampak pembangunan Kilang Tuban, Jawa Timur. Diharapakan masyarakat bisa mengelola dana yang berasal dari ganti untung atas pembangunan kilang Tuban dengan bijak dan tepat.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (4/3/2020) ini diberikan khusus kepada 50 warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Senior Supervisor CSR dan SMEPP Pertamina MOR V Rusminto Wahyudi ikut memberikan materi pelatihan dalam kegiatan ini.
Rusminto mengatakan, dalam pendampingan ini masyarakat diberi pemahaman dan pengetahuan tentang Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina dan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya kepada pemilik lahan yang tanahnya terdampak pembangunan mega proyek tersebut.
"Pada pendampingan awal, kami beri sosialisasi dan dilanjutkan dengan praktik, supaya warga lebih paham apa itu CSR dan cara mendapatkannya," kata Rusminto.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Unversitas Airlangga, Camat Jenu, perwakilan kepala desa, RT dan RW di wilayah terdampak pembangunan Kilang Tuban. Rusminto mengatakan, Pertamina akan mencarikan solusi bagi masyarakat, termasuk para petani yang tidak ingin beralih profesi pasca lahannya diganti untung oleh Pertamina untuk pembangunan kilang.
“Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan komunikasi dan sosialisasi, agar warga dapat secepatnya menyusun program CSR sesuai kebutuhan di lapangan. Pertamina memastikan bahwa CSR ini harus tepat sasaran langsung kepada penerima," ujar Rusminto.
Selain itu, Rusminto menambahkan, Pertamina juga memberikan program beasiswa terhadap pelajar Tuban yang berada di wilayah Kilang Tuban. Pertamina juga memberikan pelatihan kepada warga yang ingin bekerja di kilang minyak Pertamina sesuai dengan sertifikasi yang dibutuhkan.
“Jadi, pertemuan ini akan kita tindaklanjuti agar dapat disusun program sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena program CSR Pertamina sendiri mencakup aspek Pendidikan, kesehatan, lingkungan dan pengembangan SDM. Pertamina ingin CSR yang diberikan nanti bisa tepat sasaran dan terasa manfaatnya,” katanya.
Sementara itu, Pjs Manager CSR Pertamina Audy Arwinandha Nasution mengatakan perlu adanya pemahaman dan pelatihan pengelolaan dana bagi masyarakat. Hal ini untuk mengantisipasi agar masyarakat yang menerima uang atas ganti untung lahan tersebut bisa mengelola keuangan dengan bijak dan tepat. Pelatihan manajemen keuangan ini dilakukan Pertamina bersama dengan LPPM Universitas Airlangga.
"Pertamina menggandeng LPPM Universitas Airlangga dalam pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan. Pendampingan manajemen keuangan ini akan berkesinambungan dan tujuannyanagar masyarakat bisa mengatur keuangannya dengan bijak dan tepat. Selama warga kilang membutuhkan, Pertamina selalu ada memberikan yang terbaik karena telah ditugaskan oleh negara," kata Audy.**