Palembang, 11 Oktober 2022 – Berbagai inovasi yang telah ditorehkan pekerja membuat PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) semakin jadi andalan.
Kali ini, tim gugus PC-Prove Cuan-Cuan Bahagia (CuCuBa) menambah deret prestasi Kilang Pertamina Plaju, setelah didapuk penghargaan Dharma Karya Muda dari Kementerian ESDM Republik Indonesia berdasarkan SK Menteri ESDM Nomor 237.K/KP.06/MEM.S/2022 tentang Penghargaan Dharma Karya ESDM Tahun 2022.
Gugus yang beranggotakan Endah Purbarani, Murtina Dwi Lastuti, Vico Kurniawan, Daniswara Krisna Prabatha, Wahyu Solihin, Budi Yulianto, Dede Pratama dan Aliefita Rakhim itu, berhasil menjadi bisnis inisiator dalam produksi bahan bakar standar International Maritime Organization (IMO) 2020 skala nasional melalui produksi Valuable Product Marine Fuel Oil Low Sulphur (MFO LS) dan MFO LS High Viscosity (MFO LS HV) di Kilang Pertamina Plaju.
Sulap Low Valuable Product
PC-Prove CuCuBa berhasil jeli melihat adanya Vacuum Residue sebagai low valuable product (produk bernilai rendah) yang berpotensi dilakukan upgrade menjadi MFO LS sebagai produk bernilai tinggi, setelah dilihat hasil stratifikasi dan paretonya.
Produksi bahan bakar kapal ramah lingkungan ini juga selaras dengan adanya kebijakan terkait bahan bakar kapal di dunia, antara lain International Convention for The Prevention of Pollution from Ship (MARPOL Convention) Annex VI Regulation 14, serta adanya Kebijakan IMO (The International Maritime Organizations) 2020, dimana sulfur bahan bakar diatur maksimal 0.5%wt per 1 Januari 2020.
Hasilkan Kandungan Sulfur Sesuai Spesifikasi IMO 2020
Kualitas sulfur MFO LS Kilang Pertamina Plaju pada 2020 sebesar 0,19%wt dan pada 2021 lalu sebesar 0,24%wt, jauh lebih kecil dari yang dipersyaratkan dalam regulasi IMO 2020 dan Dirjen Migas ESDM, yakni maksimal 0,5%, atau dapat dikatakan sesuai spesifikasi.
Inovasi ini juga telah menyumbang Value Creation atau penciptaan nilai tambah perusahaan guna meningkatkan potensi keuntungan, dengan value creation yang tercipta sepanjang 2020-2021 sebesar Rp1,11 Triliun atau setara Rp547 Miliar per tahun.
Permintaan Tinggi, Tembus Pasar Internasional
Dengan inovasi ini, Kilang Pertamina Plaju berhasil menjadi pioneer baik di Pertamina maupun di Indonesia dalam produk MFO LS sesuai IMO 2020. Permintaan yang tinggi pun membuat produk ini jadi langganan.
Kilang Pertamina Plaju terus mengembangkan produksi MFO LS hingga pada bulan Maret 2022 lalu, produk MFO Low Sulphur 180 centistoke (cSt) berhasil menembus pasar internasional, diekspor perdana ke Singapura. Hingga Agustus tahun ini (2022), lifting MFO LS telah bahkan mencapai 2,9 juta barel.
Tentang Dharma Karya Award
Penghargaan Dharma Karya ESDM ini diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam inovasi produk bahan bakar ramah lingkungan yang turut serta memberikan dampak kemajuan yang sangat berarti di sektor energi.
"Saya mengucapkan selamat kepada para penerima Dharma Karya ESDM tahun 2022, yang telah berjasa memberikan dampak kemajuan dalam pembangunan nasional khususnya di sektor energy dan sumber daya mineral. Saya harapkan setiap insan ESDM dapat berkarya dan meningkatkan kinerja melalui inovasi secara cepat, cermat, dan produktif sehingga sektor ESDM dapat terus berkontribusi maksimal pada pertumbuhan ekonomi," ungkap Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Selasa (4/9/2022).
Pjs. General Manager Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo mengucapkan selamat atas prestasi membanggakan yang ditorehkan perwira kebanggaan. Hal ini menurutnya memperkuat posisi RU III Plaju sebagai kilang andalan Pertamina yang masih terus berkontribusi terhadap pemenuhan energi di republik ini.
“Penghargaan ini menjadi kebanggaan bagi Pertamina, yang diharapkan mampu memompa semangat para perwira untuk terus berbuat yang terbaik bagi perusahaan serta mampu berinovasi di sektor ESDM,” ujarnya.
Dukungan Terhadap ESG dan SDGs
Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam mengimplementasikan secara aktif prinsip-prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam menjalankan bisnis dan operasionalnya.
Inovasi bahan bakar kapal ramah lingkungan ini mendukung implementasi tujuan 7 (akses energi andal dan berkelanjutan), tujuan 9 (industri berkelanjutan dan inovasi), tujuan 13 (mengatasi perubahan iklim) dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal itu juga ditegaskan oleh Yulianto Triwibowo yang menyebut bahwa ESG dan SDGs terintegrasi dalam proses bisnis yang dijalankan. “Kilang Pertamina Plaju berkomitmen penuh mendukung ESG dan SDGs, dimana produksi MFO rendah sulfur yang ramah lingkungan ini juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan sebagaimana tertera dalam dua aspek tersebut,” ujarnya.
Yulianto memohon doa dan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya stakeholder agar Kilang Pertamina Plaju dapat terus menyediakan produk-produk berkualitas. “Kami mohon doa agar dapat selalu beroperasi dengan aman, lancar dan handal agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat republik dan stakeholder terkait akan produk-produk berkualitas,” tutupnya.