Balikpapan, 2 Desember 2020 – PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional saat ini terus mengerjakan Proyek Kilang Minyak dan Petrokimia, salah satunya yang berlokasi Balikpapan, yaitu RDMP Balikpapan Phase 1 yang ditargetkan rampung pada 2023.
Upaya ini dalam rangka dapat mewujudkan kemandirian energi serta menekan defisit neraca perdagangan atau Current Account Deficit (CAD), dengan menurunkan impor produk BBM dan Petrokimia secara signifikan.
Melalui proyek dengan nilai investasi mencapai lebih dari USD 6.5 milyar ini, Kilang Balikpapan akan mampu meningkatkan pengolahan minyak mentah dari sebelumnya 260 ribu barrel per hari menjadi 360 ribu barrel per hari, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan setara EURO V.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional - Ignatius Tallulembang, yang ditemui pada saat Management Walk Through (MWT) ke Proyek RDMP Balikpapan, mengatakan bahwa hal ini sejalan dengan arahan dari Presiden RI guna melaksanakan percepatan pelaksanaan Proyek Kilang Minyak dan Petrokimia.
“Proyek RDMP Balikpapan termasuk di area Lawe-Lawe saat ini telah mencapai progress overall fisik sebesar 23.35% (per 19 November 2020), dan kami terus mengawal milestone – milestone penting di lapangan sehingga dapat memastikan proyek ini dapat selesai sesuai dengan target yang ditetapkan,” ungkapnya.
Tallulembang menambahkan, beberapa milestone penting yang sudah terselesaikan di Tahun 2020 ini diantaranya adalah Operational Acceptance New Acid Flare, Operational Acceptance New Jetty Sulfur, Material on Site & Erection Gas Turbine Generator, Material on Site Boiler Package, dan Material on Site Module Heat Recovery Steam Generator (HRSG).
Selain itu, hingga akhir Tahun ini akan ada milestone penting lainnya yakni Mechanical Completion (MC) Workshop & Warehouse, MC Gedung Laboratorium, serta Mechanical Tank Installation RFCC Tank.
“Capaian Milestone penting ini menjadi serangkaian Kado Ulang Tahun dari RDMP Balikpapan untuk Pertamina yang ke-63” tutupnya.**