Bima, 4 Maret 2020 -Pemerataan akses masyarakat Indonesia terhadap kebutuhan energi selalu menjadi salah satu tujuan dan target utama operasional Pertamina. Termasuk di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sarana dan prasarana baru terus dikembangkan dalam rangka memastikan energi BBM dan LPG dapat terdistribusi dengan baik dan tersedia bagi masyarakat luas.
"Selasa (03/03) ini Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V menambah jumlah Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kota Bima, NTB, sehingga total sampai saat ini sudah ada dua SPBE yang beroperasi di Wilayah Sumbawa," ujar Sales Area Manager Pertamina Wilayah Nusa Tenggara Barat, Mahfud Nadyo Hantaro.
SPBE yang baru diresmikan pengoperasiannya adalah SPBE PT Elnusa Petrofin, di Jalan Muhammad Salahuddin, Desa Dara, Kec. Rasanae Barat, yang akan fokus melayani wilayah Kota Bima, Kab. Bima dan Kab. Dompu. Sebelumnya telah beroperasi SPBE PT Patra Trading, di Jalan Lintas Sumbawa - Bima Km 5, Desa Pemasar, Kec. Maronge, sejak Desember 2019 yang melayani wilayah Kab. Sumbawa dan Kab. Sumbawa Barat.
SPBE PT Elnusa Petrofin berada di lahan seluas 6.000 meter persegi, memiliki dua buah tangki LPG berkapasitas total sebesar 100 Metrik Ton (MT). SPBE ini juga dilengkapi filling unit sebanyak 12 set dengan kemampuan pengisian antara 30-50 MT per hari.
Keberadaan dua SPBE di Wilayah Sumbawa ini juga ditujukan untuk memangkas waktu pendistribusian LPG melalui percepatan proses pengisian tabung LPG, serta menjamin ketersediaan supply LPG harian ke 14 agen dan 1.942 pangkalan yang tersebar di Pulau Sumbawa.
Pengelolaan operasional SPBE Bima ini dipercayakan kepada PT Elnusa Petrofin, untuk secara profesional mengemban amanah untuk menjaga dan melayani kebutuhan LPG bagi masyarakat. “Saya sangat berharap dengan dimulainya operasional SPBE ini, Elnusa Petrofin mampu secara nyata mendukung Pertamina dalam ketersediaan energi khususnya dalam melayani supply LPG untuk masyarakat di wilayah Bima dan sekitarnya,” kata Direktur Utama Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin.
Pengoperasian SPBE ini mendapat apresiasi dari pemerintah daerah setempat. "Tentunya dengan semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan LPG, kebutuhannya pasti juga akan meningkat, hal inilah yang kami apresiasi karena sudah diantisipasi oleh Pertamina dengan mempersiapkan sarpras pendukung nya," ujar Walikota Bima, Muhammad Lutfi pada acara peresmian tersebut.
Selain dapat menopang stok LPG di Nusa Tenggara sehingga harga LPG yang beredar di masyarakat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Pemerintah, fasilitas ini diharapkan juga mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama dalam bidang penyerapan tenaga kerja lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud juga menyampaikan bahwa beroperasinya SPBE kedua di Bima ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Pertamina yang sejalan dengan rencana Pemerintah. Di Tahun 2020, Pulau Sumbawa secara umum dan Kota Bima secara khusus sedang berlangsung proses peralihan penggunaan energi dari minyak tanah menjadi LPG 3 Kg. Sampai dengan Bulan Januari kemarin, sudah dilakukan distribusi paket perdana konversi di Sumbawa sebanyak 257.519 paket.
Masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan pelayanan Pertamina, ingin menanyakan mengenai ketersediaan BBM dan LPG dapat menghubungi Call Center Pertamina di nomor 135.